Startup kendaraan listrik, Slate Auto, terlihat semakin memperkuat posisinya di pasar otomotif dunia. Di mana perusahaan rintisan yang berbasis di Amerika Serikat itu baru saja meluncurkan produk teranyar mereka. Produk yang dimaksud adalah Slate Truck EV.

Spesifikasi Slate Truck EV
Slate Truck sejatinya dirancang sebagai kendaraan niaga ringan berbasis pickup. Namun, ada beberapa hal yang membuatnya sangat menonjol di antara para kompetitor. Keunikan utamanya terletak pada kemampuannya untuk berubah bentuk dari sebuah kendaraan niaga ringan menjadi SUV berpenumpang.
Langkah inovatif ini menunjukkan bagaimana Slate Auto, startup yang dibekingi oleh raksasa e-commerce Amazon, berani mengambil jalur inovatif. Bahkan yang belum banyak dijajal oleh pemain besar di industri otomotif.
Berkat bantuan aksesori resmi dari dealer atau melalui modifikasi DIY, Slate Truck bisa berubah menjadi SUV dua pintu berkapasitas dua penumpang. Bisa juga ke SUV lima penumpang dengan dua baris kursi.
Konfigurasinya tidak hanya menyentuh sisi tampilan. Namun juga beragam fitur. Dalam review di video Short @MobileMama, pengguna bisa menambahkan airbag, roll cage dan perlengkapan tambahan lainnya. Menjadikan Slate Truck sebagai kendaraan serbaguna yang bisa beradaptasi dengan kebutuhan harian maupun petualangan akhir pekan.
Eksterior
Dari segi tampilan, Slate Truck EV mengusung desain rugged dan mengotak yang menampilkan aura kokoh khas kendaraan niaga Amerika. Estetika ini tak hanya berperan pada sisi visual, tetapi juga pada fungsi dan kekuatan kendaraan.
Dimensi Slate Truck yakni 4.445 mm x 1.803 mm x 1.752 mm. Adapun berat kosongnya sekitar 1.632 kg (tergantung konfigurasi dan aksesori). Kemampuan angkutnya mencapai 650 kg dan untuk kebutuhan menarik beban atau trailer, Slate bisa menangani beban hingga 454 kg.
Spesifikasi tersebut jelas menunjukkan bahwa kendaraan ini sangat cocok untuk kebutuhan sehari-hari. Khususnya bagi masyarakat Amerika Serikat yang menginginkan kendaraan tangguh, praktis dan fleksibel.
Performa
Untuk urusan performa, Slate Truck EV menawarkan dua pilihan baterai. Paket standar membawa baterai 52,7 kWh buatan SK-On (merek asal Korea Selatan). Varian ini memiliki jarak tempuh sekitar 241 km dalam sekali pengisian penuh.
Varian kedua memiliki kapasitas baterai lebih besar, yakni 84,3 kWh, yang mampu menempuh jarak hingga 386 km. Keduanya sama-sama ditenagai motor listrik tunggal dengan daya 150 kW atau setara 201 bhp. Sayangnya, untuk saat ini, Slate Truck EV hanya tersedia dalam konfigurasi penggerak roda belakang (RWD).
Slate juga memiliki pengisi daya AC onboard 11 kW, dan kompatibel dengan pengisi daya cepat DC 120 kW. Ini berarti pengisian ulang daya baterai bisa kita lakukan lebih cepat. Membuatnya efisien untuk penggunaan harian atau operasional ringan.
Interior
Bagian interior Slate Truck bisa kita bilang minimalis namun fungsional. Ada beberapa fitur yang sudah tersedia dalam paket standar. Sebut saja kamera mundur, kluster instrumen digital, frunk (bagasi depan) berkapasitas 200 liter dan volume bak belakang sebesar 1.047 liter
Namun, berbeda dengan mobil pickup listrik modern lainnya, Slate Truck EV belum menyematkan sistem infotainment layar sentuh. Ini sejalan dengan pendekatan perusahaan yang ingin menghadirkan kendaraan ekonomis dan mudah dimodifikasi sesuai kebutuhan pemilik.
Harga dan Varian
Varian paling dasar dari kendaraan ini dinamai Blank Slate. Dengan konsep hemat biaya, Slate Auto hanya menyediakan satu tingkat trim dan satu pilihan warna. Hal ini memungkinkan perusahaan menekan biaya produksi dan menghadirkan harga jual yang lebih terjangkau.
Harga resmi dari Blank Slate adalah USD 25.000, atau setara dengan Rp 418,99 juta. Jika mengacu kurs per akhir April 2025 lalu yaitu USD 1 = Rp 16.759,80. Dengan banderol tersebut, Slate Truck EV menjadi salah satu kendaraan listrik berbasis niaga paling terjangkau. Ini tentu membuka peluang besar bagi konsumen dari berbagai kalangan. Baik individu, pelaku usaha kecil, hingga komunitas off-road. /Edit